Audit atas siklus belanja
Audit ini terhadap belanja aparat dan belanja
pelayanan public
Dua kelompok transaksi utama : transaksi
pembelian dan pengeluaran kas.
· Kedua
kelompok itu mempengaruhi rekening : kas,persediaan barang habis pakai,aktiva
tetap, aktiva lain-lain dan utang.
Dokumen/catatan dalam siklus belanja adalah
- Kartu Sedian
- Buku Barang
- Buku pengadaan barang
- Berita acara serah terima gudang
- Surat permohonan
- Bukti memorial
- Bukti inventaris
- Laporan Penerimaan Barang
- Surat Keterapan Otorisasi(SKO)
- SPP,SPM,dan SP2D
Pengujian subtantatif
dititikberatkan pada rek. Aktiva tetap dan kewajiban
Materialitas
Auditor berusaha
untuk mencapi tingkat risiko yang rendah.yaitu pastikan transaksi belanja
daerah bukan merupakan sumber salah saji.
Risiko Bawaan
Risiko
bawaan dalam pos belanja adalah tinggi
disebabkan yaitu
- Volume transaksi tinggi
- Kemungkinan adanya pembelanjaan dan pengeluaran tanpa otorisasi
- Pembelian aktiva tidak perlu
- Masalah akuntansi berkembang
Strategi Audit
Tingginya risko
bawaan dalam siklus belanja menyebabkan
banyak entitas prioritas pada struktur pengendalian intern terhadap siklus
belanja guna mencegah dan mendeteksi salah saji.
Hal ini signifikan
mengurangi risiko pengendalian terhadap keberadaan dan
keterjadian,kelengkapan,serta penilaian dan pengalokasian.Strategi yang sering
digunakan adalah pendekatan tingkat risiko yang lebih rendah.Dalam strategi ini
,auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian.
Sebagaimana pada
siklus pendapatan ,pengujian pengendalian umumnya tidak
mengurangi risiko pengendalian untuk pernyataan hak dan
kewajiban..
Faktor lain untuk
memilih strategi audit
adalah manfaat versus biaya.auditor membandingkan biaya untuk melakuan
pengujian pengendalian intern dengan hemat pada pengujian subtantif.
Tujuan Audit sikus belanja adlh memperoleh bukti
mengenai masing-masing peryataan signifikan terkait dengan transaksi dan saldo
belanja.saldo berlanja menekankan pada asersi hutang(kewajiban) dan
aktiva,pembelian dan pengeluaran kas.